yang lebih hangat dari kata-kata
yang lebih indah dari puisi cinta
kepadamu, tempat kembali segala kepergianku
di ladang, benih benih energi hidupku tapi
uang menyulap pesawahan menjadi bangunan
burung-burung kehilangan satu sayap
tanah tak bisa membendung tangisan hujan
satu payungku telah dicuri
nasib meneriakanku harus pergi
ke suatu tempat, ke suatu kebisingan;
tapi, tak suka aku keramaian
setenang hatimu, aku merantau
setenang hatimu, izinkan aku hidup
peluklah selalu aku
dari hingar luka masa lalu
Cirebon, Agustus 2015
0 Komentar