Cukup ke Kamar Mandi, Kamu dapat Membuat Quote sebagus Tere Liye



 dibaca normal: 3 menit
[ariirawan.com] “Selfie adalah bagian dari hidup dan caption adalah pelengkapnya.”
    Siapa sangka Tere Liye menjadi bahan perbincangan di facebook sekaligus menjadi trending topic di Twitter karena pengumuman yang disebarkankan melalui fanpage Facebook-nya. Saya yakin pembaca ariirawandotcom yang budiman selalu update informasi ini. #eaak…
    Masih belum pasti keluh-kesah postingannya itu apakah benar-benar tulisan dari Tere Liye atau hanya keresahan sang admin. Tapi bagaimanapun, pasti banyak mereka yang kena sindirannya karena pernah memakai quote Tere Liye sebagai caption foto di instagram.
    Rupanya, yang menjadi masalah bagi Tere Liye adalah ketidakcocokan antara quote miliknya dan foto ketika dipostingkan oleh netizen. Kalau dipantunkan, Jaka Sembung Bawa Golok… Gitu deh, ngga nyambung! Jadi, sekali jepret (eh berpuluh kali kayaknya), edit-edit, copas quote Tere Liye, terus share di medsos.
    Jadi yang salah siapa? Yang jelas, jangan lagi menyalahkan tiang listik, dia sudah terlalu prihatin dan terlampau kasihan, apalagi bakpau, jangan!
    Mereka yang berselfie? Ngga juga, toh selfie itu hak atau mungkin sudah menjadi kewajiban. Kan seperti kata Descartes: Aku berselfie maka aku ada. Eh, berpikir maksudnya. Yah lagian siapa sih yang ngga demen selfie? Kalau di antara kalian belum pernah selfie, silakan hubungi saya, kalau cewek nanti saya jadikan istri.
    Kita semua tahu, nama Tere Liye sudah besar, terkenal, dan penulis buku Best Seller. Quote-quote-nya menjadi motivasi, suntikan semangat, obat kegalauan, jadi ngga heran banyak sekali yang membagikan quotenya diberbagai medsos. Bahkan, quote-nya menjadi pelengkap pemanis foto-foto selfie, meski yang sudah saya katakana tadi, ngga nyambung! Tapi ngga semua juga.
    Ia menganggap, mereka yang foto selfie, sok pamer itu, dengan gaya generasi micin, jelas sekali ingin menunjukan sesuatu, dengan ditambah caption yang sungguh bijak, Padahal Tere Liye sendiri ngga pernah posting fotonya. Kemudian dari ujung kulon mereka yang sedang selfie sambil menyun-menyun itu menyahut, “Lah suruh siapa ngga posting foto sendiri?”
    Sabar. Sabar Bang Tere. Saya paham apa yang kau rasakan. Meski saya penulis yang cukup gadungan dan ngga punya quote-quote sesakti seperti Abang  (Oke sekarang enaknya manggilnya Abang). Bagaimana rasanya tulisan itu disalahgunakan. Tapi ya saran saya, ngga perlu dihiraukan lah. Saya yakin mereka yang memakai quote Abang pasti ngefans sekali. Mereka juga pasti punya beberapa koleksi buku-buku Abang yang oleh saya sendiri ngga kehitung. (Doain saya juga ya, semoga dapat hidayah buat baca buku-bukunya beliau).
    Persoalan Abang yang ikut menanggung dosa? Lah siapa yang tahu? Justru Abang ikut serta meringankan dosa mereka. Coba deh, perilaku ngga baik ditambah quote baik, hasilnya impas. Toh yang lihat postingannya juga seengganya sedikit mendapatkan kebaikan. Ya kalaupun yang mereka lakukan bersifat dosa, tugas Abang cukup nulis, nulis, dan nulis toh. Soal quote yang disalahgunakan dan disalahartikan, mungkin mereka belum baca buku Abang sampai khatam atau ngga tahu menahu asbabun nuzulnya.
    Lagian, apa susahnya bikin caption tanpa harus gunain quote-quotenya orang. Jadinya bikin ribut kan. Padahal quote sendiri juga ngga kalah bagus. Kalau susah mikir buat bikin captionnya, saya yakin itu karena disibukan mikir bagaimana ngedit-ngedit fotonya. Wajar. Ya kalau ngga punya quote, jangan langsung posting, karena ujung-ujungnya ngambil quote orang lain. Silakan sisakan waktu sejenak ke toilet/kamar mandi, pura-pura buang air, pura-pura mau mandi, atau mau apa kek, saya yakin kalian pasti akan mendapatkan quote sendiri yang jauh lebih menarik.

sumber gambar: improvisedlife.com

Posting Komentar

0 Komentar