Hal-hal yang Diingat saat Musim Hujan



dibaca normal: 3 menit
 
“Hujan adalah anugerah yang diberikan Tuhan agar kita memahami arti sebuah kehangatan, selalu bersyukur dan mengingatkan membeli jas hujan.”
    Sekarang kita sudah memasuki pertengahan bulan November. Artinya, musim hujan telah datang. Di kampung saya, biasanya kode ketika akan masuk musim hujan ditandai kehadiran bunga Kembang Desember. Barangkali, dinamakan Kembang Desember karena bunga itu tumbuh saat memasuki bulan Desember, tapi ketika Oktober sebenarnya dia sudah ada.
    Secara ilmiah, Indonesia hanya memiliki dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Sebenarnya ada satu lagi, musim kawin, terjadi pasca Idul Fitri, dapat dibuktikan dari statistik undangan nikah yang menghampiri saya melonjak lebih pesat. Ada data lain selain undangan, yaitu persoalan “Kapan Nikah?” (baca juga: Bingung Ditanya Nikah? Jawab dengan Ini) Ah, lupakan. Oya, yang ketiga itu musim pancaroba ya.
    Kembali ke judul, memasuki musim hujan, ada beberapa yang kita ingat, perlu diingat, teringat, atau berusaha pura-pura tidak ingat. Mari, saya akan bahas tapi ngga mau banyak-banyak.

Pertama, Bawa Jas Hujan
    Sederhana, ngga ribet, tapi sering disepelekan. Bagi pengendara motor, membawa jas hujan itu teramat sangat penting apalagi di musim hujan (iya gue juga tahu). Sederhananya, pasti ngga mau kan hujan-hujanan, dingin, sendirian pula. Beruntung kalau memang pas atau memilih untuk berteduh banyak pengendara lain, atau mungkin seseorang yang bikin kamu anget.
    Bawa jas hujan ngga ribet-ribet amat. Tinggal masukin ke bagasi motor, selesai. Tapi yah maklum lah kalau memang lupa atau memang terlalu menghiraukan. Misalnya, kan tadinya musim kemarau dan ngga ada persiapan, eh tahu-tahu hujan. Atau, jas hujan yang sudah dipakai lupa dilempit atau lupa dimasukin ke bagasi, karena buru-buru. Hmm, yah anggap saja, sekarang jas hujan jadikanlah setara dengan ponselmu yang selalu dibutuhkan kapanpun.

Kedua, Bawa Payung
    Ini lebih sedikit ribet dari jas hujan sih. Tapi zaman now kan sudah banyak payung tilap dan bisa diperpendek sampai mampu dimasukan ke dalam dompetnya versi ibu-ibu pengajian. Bagi pengendara motor, ini tidak diwajibkan, namun sah-sah saja kalau mau bawa. Asal tidak digunakan saat dalam berkendaraan, bahaya!
    Membawa payung bagi pejalan kaki atau yang sering naik angkutan umum akan sangat membantu. Sekarang-sekarang ini sudah jarang ditemui ojek payung. Mungkin ojek payung akan kembali mendominasi ketika diciptakan Ojek Payung Online, bisa disingkat OPON. Jadi, ketika kamu sedang terjebak hujan atau berada di angkutan umum, kamu langsung membuka aplikasi. Nah bagi kamu yang jomblo dan mendapatkan OPON lawan jenis, saya yakin ini adalah momen paling romantis dan akan selalu teringat. Hmm kata siapa payung dipakai hanya saat musim hujan? Ketika berada di panas terik sah-sah saja dipakai.

Ketiga, Tukang bakso/Mie Ayam
    Di momen musim hujan ini, lantunan suara mangkuk yang dibunyikan atau pentungan kokol kecil oleh tukang bakso/mie ayam adalah bunyi yang paling merdu. Bayangkan saja, ketika dari sore sampai malam hujan rintik begitu manja, tiba-tiba terdengar suara dari mamang tukang bakso, rasa malas di tempat tidur musnah sudah. Tanpa pikir panjang, kau berlari keluar dan memanggilnya. Saya paham saat itu kamu sedang lapar dan butuh sekali kehangatan.

Keempat, Jemuran Pakaian
    Ngaku deh, sering kan, sudah capek-capek nyuci pakaian, menjemurnya di panas terik matahari, dimana pakaian itu akan dipakai malam nanti buat ngapel dengan doi, eh tahu-tahu hujan dan kamu sedang tidak di rumah/kostan. Ya biarpun ngga buat dipakai nanti malam, jengkelnya masih sama, karena harus nyuci ulang atau dibilas sedikit dengan air bersih. Iya ngga sih? Kalau saya gitu, karena saya pikir air hujan itu belum masuk kategori air dipakai buat nyuci pakaian.
    Untuk menanggulanginya, kalau kamu tinggal di rumah ada sanak family atau tinggal di kostan (pasti ada kan teman atau tetangga kost), minimal beri wasiat untuk mengkondisikan jemuran saat hujan turun ketika kamu belum pulang. Atau bisa via telpon, sms, wa, bbm, dan kawan-kawannya. Syukur kamu bisa memperhitungkan antara waktu nyuci baju, waktu kamu keluar, dan waktu prediksimu turun hujan. Keren.

Kelima, Kenangan Bersama De
    De? Terserah saya nulis De,  wong saya punya kenangannya bersama De. Mau bersama Ani, Leha, Puspa, Andi, Dadang, Dudung, Maman, itu terserah kamu. Loh emang musim hujan teringat kenangan ya? Itu Terserah kamu dan bagaimana kenangan kamu. Tapi bagaimana pun, hujan selalu ditandai dengan momen romantis; kesedihan, kebahagiaan dan rasa haru memiliki daya ingat lebih besar.
    Mengapa demikian? Saya masih belum terlalu paham tapi para sutradara juga pasti lebih paham kenapa banyak sekali kisah romantika yang terjadi ketika hujan turun. Misalnya film Love Rain, Lucky Romance, Fated to Love You, dan She’s Beautiful. Saya anggap saja kalau kamu sudah menontonnya. Eh itu film drama korea ya? Saya belum nonton kok.

sumber gambar: rakyatjambi.co

Posting Komentar

0 Komentar