Hari Pertama Desember


Pukul lima pagi, kau membawakan pesan percakapan semalam yang belum selesai. Mengatakan rindu saat kau tengah kantuk berat bisa menjadi situasi yang buruk. Satu-satunya pura-pura tak tahu ialah dengan tertidur.

Tertidur tanpa kabar adalah kabar baik untuk memulai kabar di pagi hari.

Pukul lima pagi, aku ingin kembali tertidur dan terbangun sudah berada di depan pintu kamarmu. Belum mandi. Sisa keringat melekat di tubuh. Kau kuberitahu begitu gerahnya sehari saja tidak bertemu denganmu dan orang-orang menyembunyikan kesedihannya di balik tanda titik dua kurung tutup.

Aku berusaha membuka pintu tanpa bunyi derit. Layaknya saat membuka hatimu tanpa seorang pun tahu termasuk dirimu sendiri. Aku berusaha melangkah seolah telapak kaki tak menyentuh lantai. Layaknya saat mendekati hatimu tanpa seorang pun tahu termasuk dirimu sendiri.

Jika kau menoleh aku bergegas sembunyi  ke dalam matamu. Matamu ialah langit. Dan aku berharap tersesat selamanya. Kau akan menemukanku jika memejamkan mata dan air yang tak mampu kau tahan.

Keluarlah, aku ingin sekali memelukmu, bisikmu. Lalu tanganmu bergetar saat membuka kancing-kancing bajumu. Sial, aku kembali mencintai kemalasan saat berada di atas kasur. Tak ingin bangun, tak ingin melihat ke jendela bahwa matahari bisa saja mengawasi, dan tak ingin ke kantor.

Kau adalah pekerjaanku.

Ada beberapa hal yang harus kukerjakan;

1
Aku ingin mengajarimu bagaimana memeluk diri sendiri. Kau tak perlu kata-kata. Kau tak butuh kalimat sebagai penghangat. Kau hanya lebih menyukai pelukan.

Hari ini aku ada dan aku ada tak selama-lamanya.

Aku melepas semua pakaianku, mataku, lenganku, tubuhku. Dibaringkan di antara kesedihanmu. Jika kau tak mampu melakukannya sendiri, maka kesempurnaanku menyatu bersama tubuhmu yang lain.

"Apa kau sedang berbicara kenangan?"

2
Aku ingin menjadi notulis. Menulis tato di kukumu, di pipimu, di payudaramu. Merangkum sejumlah pertanyaan yang pernah kau katakan. Merangkum segala mimpi yang sama-sama kita tertawakan.

Merangkum semua ciuman dan perasaanmu yang tak pernah berhenti mencintai lelaki lain.

3
Setiap pagi, aku ingin mengingatkanmu sarapan dan minum air putih yang cukup dengan sebuah pelukan tanpa harus mencatat seberapa besar aku mencintaimu.

Posting Komentar

0 Komentar